Jalan Pintas Menuju Guru Besar

2023-02-12 10:54:25 00:15:56 [Musik] guru besar jabatan fungsional tertinggi di perguruan tinggi ini terbilang bergengsi para penyandang jabatan ini dianggap memiliki kebakaran akademik di bidang yang digeluti untuk menjadi guru besar jalannya tidak mudah selain harus menyandang title Doktor ia juga harus memenuhi beragam persyaratan termasuk Menulis artikel ilmiah di jurnal internasional berakreditasi atau Jib

Setelah gelar diraih insentif yang didapatkan oleh penyandang gelar guru besar adalah dua kali lipat gaji sebelumnya pihak Universitas juga kecipratan untung karena akreditasi setiap jurusan juga mensyaratkan jumlah guru besar karenanya dorongan menjadi guru besar amat tinggi huruf besar ini biasanya tidak terlalu diminati dengan cara baik benar Nah hanya mengejar kecepatan tersebut tanpa

Melupakan etika-etika ini akan kita sosial untuk menembus Jib sebagian calon guru besar membentuk tim namun dalam proses pembuatan jurnal kandidat Profesor justru tidak berperan aktif menuangkan keilmuannya tim yang justru bergerak mulai dari riset pengumpulan bahan penelitian bahkan sampai penulisan ironisnya nama calon guru besar ini dijadikan penulis pertama pada jurnal tersebut

Tim investigasi harian Kompas berhasil melacak dan bertemu salah satu anggota tim sukses percepatan guru besar di salah satu universitas negeri di Sumatera Barat sebuah perguruan tinggi negeri di Sumatera Barat saya anggota dari memenuhi kalau ibu atau gagasan gagasan ini memang dari calon guru besar di setiap tahapan arisan atau selalu untuk mengenai tekniknya

Teknik pengumpulan data artikel itu saya terlibat di dua tim yang tadi disebutkan aku tim pertama itu terdiri dari empat orang termasuk si calon guru besar 2 ada 3 orang untuk si calon itu ada [Musik] informasi tentang tim khusus atau tim taktis percepatan guru besar ini benar adanya salah seorang kandidat guru besar

Mengamini hal itu [Musik] ada yang sudah biasa dengan kita tempat yang kerjanya itu ada yang misalkan kalau seluruh Apa itu bisa dilihat misalkan melihat [Musik] mana yang cocok analisis data positif yang ada di kita misalnya akan penanda yang lebih mudah tapi dia gampang nyarinya Ayo tadi turun Jepang pembentukan timtatis atau tim khusus

Percepatan guru besar sebenarnya tidak dilarang oleh Kemendikbud ristek namun jika kontribusi calon guru besar lebih sedikit bahkan hampir tidak berperan aktif di timnya ini yang menjadi haram karena penulis pertama itu di dalam peraturan menteri itu adalah prinsip paling investigator prinsip investigator itu adalah orang yang punya ide atau

Orang yang kontribusinya paling besar di dalam penciptaan penulisan karya ilmiah Oleh karena itu syarat khusus untuk menjadi guru besar atau lektor kepala itu harus menjadi penulis pertama di dalam satu publikasi Dikti tidak pernah memerintahkan atau mentoleran ya tim yang kerjanya seperti itu tim itu dibentuk dalam rangka percepatan ya artinya percepatan itu

Membimbing ya membimbing cara menulis misalnya membimbing Bagaimana cara melakukan metode jadi dalam rangka bimbingan percepatan itu diizinkan karena itu bagian dari salah satu tugas misalnya seorang guru besar atau Peneliti senior kepada juniornya itu diizinkan Tetapi kalau sampai membuatkan kata Mas tadi itu ya sama sekali tidak boleh [Musik]

Selain modus tim percepatan masih banyak lagi pola-pola kecurangan lain yang dilakukan oleh oknum-oknum tersebut hal ini didomini oleh wish blower yang juga dosen di satu universitas negeri di Sumatera Utara pertama informasi yang kita dapat juga Memang menyebutkan bahwa marak praktek-praktek malpraktek dalam pembuatan karya ilmiah dosen ragamnya yang pertama itu adalah

Misalnya kalau di S2 atau S3 nama dosen itu dicatat sebagai koresponding author kadang-kadang Yang kedua juga kadang-kadang sebagai penulis pertama gitu ya itu yang pertama yang kedua polanya adalah ada dosen yang memberikan sejumlah materi kepada orang untuk memesan artikel sesuai dengan spesialisasi daripada dosen yang bersangkutan dibuatkan karya ilmiah

Sampai publish tentu ada ada jaminan materi untuk itu pola yang ketiga ada karya ilmiah yang draft yang diberikan oleh dosen kepada Katakanlah orang-orang yang bisa menguruskan untuk publish artikel terus itu diserahkan kepada yang bersangkutan dan melalui hingga proses review ronde pertama ronde kedua sampai ronde berapa itu menjadi tugas dan tanggung

Jawab daripada orang yang dipesankan tim investigasi harian Kompas menemukan praktik curang dengan pola yang ketiga pada salah satu jurnal bertemakan perekonomian syariah di Indonesia ditulis seorang akademisi sebut saja dosen a jurnal ini diunggah di dunia maya ketika judul jurnal tersebut ditelusuri lebih dalam di internet muncul hasil jurnal yang sama namun

Dengan nama penulis yang berbeda Sebut saja si B dan C kejanggalan tak berhenti sampai di situ jurnal milik dosen a yang kami unduh pun masih mencantumkan dua Nama penulis yang berbeda di bagian atas setiap halamannya Loh kok bisa begitu penelusuran dokumen secara daring pun Kami lanjutkan hasilnya Kami menemukan

Sebuah dokumen acceptance letter atau surat penerimaan jurnal untuk diterbitkan acceptance letter dan juga tangkapan layar sebuah surel ini menyebutkan bahwa pengirim dan penulis jurnal tersebut bukanlah si dosen a melainkan si B dan C di dokumen tersebut juga terdapat manuscript jurnal yang sama namun tanpa nama si dosen a setelah kami bandingkan

Dan Cocokan kedua jurnal ilmiah tersebut sama persis kami pun menelusuri si dosen a untuk meminta keterangan mengenai jurnal tersebut rupanya dosen a memegang jabatan fungsional yang cukup tinggi di kampusnya dosennya mengaku hanya menggunakan jasa joki Jib namun ia tidak tahu menahu mengenai perbedaan Nama penulis korespondensi pada jurnal tersebut

Dalam investigasi ini kami juga menemukan pola pertama yaitu seorang dicatat sebagai principle investigator atau penulis pertama meski penelitian tersebut bukan sepenuhnya dia yang mengerjakan praktik ini kami temukan juga dilakukan oleh pejabat struktural kampus salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta tak hanya itu sejumlah nama pemegang jabatan struktural di

Kampus pun juga ada pada jurnal tersebut kami menemukan sebuah jurnal ilmiah berakreditasi internasional yang mencantumkan nama pejabat struktural kampus tersebut sebagai penulis pertama penelusuran lebih lanjut kami lakukan dengan mencari judul jurnal tersebut di internet hasilnya muncul sebuah skripsi milik seorang mahasiswa S1 di fakultas itu kami kembali mencocokkan jurnal milik

Pejabat struktural kampus tersebut dengan skripsi mahasiswa S1 Ini hasilnya Kami menemukan banyak kesamaan kedua dokumen tersebut bagian abstrak dari skripsi dan jurnal tersebut isinya sama persis hanya jurnal menggunakan bahasa Inggris Adapun metodologi penelitian jumlah sampel hasil penelitian dan kesimpulan sama persis pada perbedaan maupun pengembangan baik di aspek variabel penelitian metodologi dan kerangka

Substansial lainnya pada jurnal itu kami menghubungi pemilik skripsi dan mengkonfirmasi hal tersebut via telepon [Musik] tapi soal pak rektor mau masuk namanya memang dikasih tahu ya inilah Udah otomatis juga karena Emang beberapa yang yang dianggap bagus ya dicantumin nama-nama Apa nama-nama itu dipublikasi di jurnal itu kan penulisnya

Ada banyak tuh terus juga ada yang dari Universitas lain kalau nggak salah itu ya Kenapa Mas itu gimana ininya tuh teknis diskusinya sehingga penulisnya jadi nambah daftarnya untuk itu Mas Kebetulan saya nggak tahu cuma memang beberapa teman-teman saya juga menanyakan nama-nama yang tercantum Apakah udah izin ke saya saya bilang

Belum karena nama-nama yang tercantum itu bisa dibilang pejabat tinggi di kampus termasuk Ada apa Rektor di situ saya cuman dikasih tahu waktu itu ya 3 nama yang selebihnya memang saya nggak terlalu asing namanya cuman nggak kenal nggak tahu dari skripsi ke artikel Apakah ada penambahan variabel nggak ya

Kayaknya nggak ada Mas Kebetulan Emang kalau untuk editing itu nggak terlalu banyak ya cuman ada beberapa emang nggak nggak sekali dua kali cuman nggak ada penambahan meskipun secara substansi untuk pembuktian lebih lanjut Kami menggunakan jasa penerjemah yang tersumpah untuk menganalisa skripsi dan jurnal yang identik tersebut hasilnya

Tak ada perubahan sama sekali dalam segi substansi padahal sebagai penulis pertama atau principle investigator seharusnya memiliki peran aktif dalam penelitian tersebut untuk mengkonfirmasi hal ini kami bertemu dengan pihak kampus terkait Nah itu idenya datang dari jadi idenya itu memang kita kasih modelnya kita kasih jadi awalnya itu bertiga ya saya

Dan setelah jadi kita masuk fase publikasi fase publikasi lah itu sebenarnya fase publikasi itu lebih berat makanya kita ngajak tim yang lebih gede dan kita juga mengajak orang dari kampus lain Kenapa kita harus mengajak mereka masalah bahasa masanya semua yang berkontribusi itu kita masukkan publikasi itu kayak begini mas jadi

Kayak mutiara terbungkus lumpur gitu kalau skripsi Nggak diapa-apain ini kan mutiara terbungkus lumpur nih tapi kalau mutiara ini kita temukan kita asah Oleh karena itu dibutuhkan oleh tim bahwa ini adalah bagian dari karya tulis ilmiah yang akan kita kontribusikan sebagai bagian daripada reputasi kampus kita makanya kita bentuk tim [Musik]

Ketiga boleh di atas memiliki satu kesamaan yakni menggunakan jasa pihak ketiga untuk membuat ataupun sekadar menumpang nama pada jurnal yang akan diterbitkan sebagai syarat menjadi guru besar hal ini melanggar Permendikbud Nomor 39 tahun 2021 terkait integritas akademik dalam menghasilkan karya ilmiah kalau kasus-kasus seperti itu kan kita kembali lagi kepada Permendikbud 39 39

2021 jadi tadi yang saya katakan tadi kepengarangan yang tidak sah tadi kepengarangan didasari kalau dia terlibat dalam tim kemudian kontribusinya tidak jelas itu tidak jelas kontribusinya apa apalagi kalau istilah-istilah sering muncul itu Maaf ya hanya sebagai calon misalnya gitu kan ada yang itu juga mungkin ya harus kita inikan lagi harus kita klarifikasi

Demi mengejar jabatan guru besar Beberapa pemburunya rela melanggar Tridharma pendidikan yakni pendidikan dan pengajaran penelitian dan pengembangan serta pengabdian kepada masyarakat kalau perjokian saja lumrah di kalangan guru besar bahkan sekelas pejabat struktural kampus sekalipun sulit rasanya berharap semua mahasiswa bertindak jujur saat menulis karya ilmiah jadi menurut saya dari kacamata

Itu jelas salah memaksakan orang jadi guru besar melalui memfasilitasi hal tersebut gitu jadi secara itu kepentingan publik terganggu kalau kepentingan publik terganggu dan [Musik] [Musik]

Guru besar. Jabatan fungsional tertinggi di perguruan tinggi ini terbilang bergengsi. Para penyandang jabatan ini dianggap memiliki kepakaran akademik di bidang yang digeluti. Setelah gelar diraih, insentif yang didapatkan oleh penyandang gelar guru besar adalah dua kali lipat gaji sebelumnya. Pihak universitas juga kecipratan untung karena akreditasi setiap jurusan juga mensyaratkan jumlah guru besar. Karenanya, dorongan menjadi guru besar amat tinggi.

Untuk menembus jurnal internasional berakreditasi, sebagian calon guru besar membentuk tim. Namun, dalam proses pembuatan jurnal, kandidat profesor justru tidak berperan aktif menuangkan keilmuannya. Tim yang justru bergerak, mulai dari riset, pengumpulan bahan, penelitian, bahkan sampai penulisan. Ironisnya, nama calon guru besar ini dijadikan penulis pertama pada jurnal tersebut.

Tim investigasi harian Kompas berhasil melacak dan bertemu salah satu anggota tim sukses percepatan guru besar. Apa saja hasil temuannya? Benarkah ada joki yang bermain di dalamnya?

#investigasi
#hariankompas
#gurubesar

=====================================

Simak kumpulan video berita Harian Kompas: https://klik.kompas.id/videoberita

Info langganan harian Kompas & www.kompas.id:
https://bit.ly/3J9LO2h

Subscribe Youtube Harian Kompas: https://bit.ly/3bIgBY9

Ikuti media sosial Harian Kompas

Twitter: https://twitter.com/hariankompas​
Facebook: https://www.facebook.com/hariankompas/​
Instagram: https://www.instagram.com/hariankompas/
Sobat Harian Kompas, Info tentang #Jalan #Pintas #Menuju #Guru #Besar ini bisa dilihat dalam bentuk vidio yang berdurasi 00:15:56 detik.


Begitulah sekilas tentang Jalan Pintas Menuju Guru Besar yang telah dilihat oleh 3422 penonton, semoga dapat bermanfaat untuk kita semua. © Harian Kompas 956

14 thoughts on “Jalan Pintas Menuju Guru Besar

  1. Gausah gitu. Saya pernah kerja di kampus anak2 S1 swasta kelas karyawan. Btw saya lulusan S1 kampus negri
    Kalo bagi saya lulus itu standarnya aga susah harus ini itu, scan plagiasi, bikin judul susah.
    Sedangkan anak2 dikampus saya kerja. Itu gampang lulus, standar lulus rendah, yg penting semua SOP dilakukan dan tidak menyalahi aturan.
    Segitu sudah dikasih kemudahan dr pd negri
    Tp bego nya anak2 nya masih banyak yg males, susah lulus, dan ga ngerti apa2 kuliah asal kuliah lah.
    Dosennya sama
    Oke lah sebagian ada lulusan kampus ternama
    Sebagian lain sama dapet gelar S2 nya titipan, pake joki, dan dr obrolanya ga mencerminkan dosen yg bener2 profesional.
    Kampusnya jg sama pas akreditasi
    Yg seharusnya memenuhi standar2 dr aturan pemerintah
    Malah ngajak makan2 Asesor dan ngasih upeti
    Dan standar2 yg belum terpenuhi dipenuhinya dengan formalitas jg
    Saya masuk situ karena mereka butuh ijasah sy doang 😂

    Ya gitu deh dunia pendidikan, mainya rapi dan paling susah d audit

  2. Banyak negara maju karena didukung hasil riset yang betul2 mengedepankan nilai2 akademik & kaidah keilmuan. Jika proses riset & penulisan karya ilmiah tidak sesuai nilai2 akademik & kaidah keilmuan, maka sudah terjadi degradasi nilai, moral & etika para ilmuwan di perguruan tinggi. Impactnya, Indonesia akan tertinggal, tidak akan menjadi negara maju & mandiri. Gelar profesor sebagai output saja bagi yang bersangkutan, para profesor idealnya dapat menjadi role model atau keteladanan di perguruan tinggi. Bangsa & Negara Indonesia sangat berharap pada profesor & ilmuwan lain utk berperan besar agar Indonesia menjadi negara bermartabat, maju & mandiri. Ayo dong kembali ke fitrah manusia, bisa nggak ??? ☹😢😢

  3. Semua muaranya pd kejar target akreditasi ini itu dan penilaian indeks kinerja. Jika dulu pengajar atau ilmuwan itu belajar, meneliti, membuat naskah sendiri lalu dipublish atas nama sendiri. Saat ini, mgkn ada tp bs dihitung jari. Maka, Guru: digugu lan ditiru, itu sekarang langka. Hampir semua pelajar atau mahasiswa bahkan calon gubes, ya berguru pada Prof. Google, Prof Chrome, Prof Firefox, Prof ChatGPT, Prof Edge, atau Prof Youtube. Bukan hanya belajar, malah disuruh utk berguru pd prof2 disebut td. 😁. Ada pesan seorang prof teknik kampus ternama, bahwa karya ilmiah dunia kampus itu hanya berakhir di gudang atau tempat sampah, sedikit sekali yg masuk skala produksi aplikatif, gap tsb yg sampai skrg masih terjadi. 🤔

  4. Di UNL4M, K4LS3L, ADA DOSEN SW4STA YG JD JOK1 UNTUK R3KTOR4T UNL4M , B4HKAN DI4NGK4T JD DOS3N DI UNL4M; M3N3RIMA JASA ( JOK1 ) M3MBUAT JURN4L, UNTUK KEPENTINGAN INS3NTIF BILA JURNAL DITERBITKAN DAN MASUK DI JURNAL INT3RNASIONAL AKAN N4IK P4NGKAT JABATAN, NAMANYA … DR 1ZM1 R4J1AN1. ( Jurusan bhs inggris, bidangnya ) ;. B4HKAN J4DI JOK1 UNTUK M3MBUAT JURN4L UNTUK DOSEN DAN TEMAN2NYA DI PT. DI MAN4-MANA.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *